Tuesday, 6 May 2014

Laporan PSP3 Desa Pagar Dewa Bulan Februari 2014

Oleh: Rizki Al Kharim





A.    PERKEMBANGAN KEGIATAN
Perkembangan kegiatan di sini sebenarnya dapat dilihat sebagai hasil dari kegiatan yang telah kami lakukan selama satu bulan yang ada di lampiran bentuk kegiatan yang kami kami uraikan setiap harinya. Dalam subbab kali ini akan dijelaskan perkembangan kegiatan PSP-3 di Desa Pagar Dewa dalam tiga kategori, yang pertama adalah kegiatan usaha rintis, kedua yaitu pendampingan dan ketiga adalah kegiatan sosial yang dilakukan di masyarakat.
1.  Usaha rintisan
Dari tabel bentuk kegiatan yang dilampirkan pada lampiran I, dapat dilihat bahwa ada beberapa hasil dari kegiatan usaha rintisan PSP-3 di Desa Pagar Dewa, antara lain yaitu: Kerja sama dengan Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Lahat, produksi ayam pedaging tahap II, Pemasaran Penghitungan Rugi Laba. Dimulai dari rapat evaluasi yang kami lakukan dengan anggota kelompok Putra Harapan Pagar Dewa. Dalam rapat tersebut memang banyak terjadi beberapa kendala, kendala yang utama yang kami rasakan adalah menentukan waktu yang tepat, karena para anggota kelompok mempunyai kesibukan masing-masing (bekerja). Namun biar bagaimanapun rapat evaluasi kegiatan produksi ayam tahap ke II bisa kami laksanakan, adapun beberapa poin yang dapat kita hasilkan dalam rapat tersebut antara lain yaitu: penghitungan hasil finansial produksi ayam tahap II, perlunya peningkatan akuntabilitas setiap anggota untuk memiliki usaha ayam pedaging ini sebagai salah satu usaha yang memang penting bagi mereka. Kedua, pembuatan Tupoksi yang di dalamnya juga terdapat saksi bagi para anggota yang tidak aktif dan kurang partisipatif dalam usaha rintisan ini. Sedangkan yang ketiga adalah persiapan dalam produksi ayam potong tahap III.
Dalam tahap produksi sampai 40 hari usia ayam yang siap panen kami mengalami peningkatan, peningkatan tersebut dapat diketahui dari kematian ayam kita yaitu 4 ekor ayam dari 40 ayam sekitar 4%. Hal ini merupakan sebuah kemajuan dalam proses pemeliharaan atau produksi ayam pedaging. Seperti pada umumnya kematian ayam disebabkan oleh penyakit lumpuh dan lain-lain. Setelah melaksanakan produksi sampai akhirnya pada tahap terakhir yaitu pemasaran. Pemasaran yang kami lakukan yaitu di tiga tempat atau target area kami yaitu: warga masyarakat desa Pagar Dewa, Pasar Jarai dan Pasar Dempo Kota Pagar Alam. Setelah kami melakukan pemetaan pasar, kemudi kami melakukan observasi. Dari ketiga tempat tersebut, tempat yang menjadi fokus kami adalah Pasar Jarai dan Pasar Dempo. Banyak masalah yang kita hadapi di sini, salah satunya itu harga jual ayam yang sangat rendah jika di jual di pedagang daging ayam potong eceran yaitu sekitar Rp. 22.000.- dan pedagang tersebut menjual dengan harga sekitar Rp. 36.000,-. Di sini sangat terlihat betapa jauh selisih harganya. Masalah yang lain juga kita kesulitan kutuk bersaing disebabkan, setiap pedagang eceran sudah mempunyai stoker yang berasal dari Kota Pagar alam dan Lintang yang tidak jauh dari pasar. Setelah melakukan penelusuran ke salah satu stoker di Kota Pagar alam, ternyata mereka hanya seorang penampung ayam, bukan peternak murni, mereka mengambil ayam dari Lampung, kemudian menampung dan menjualnya ke setiap pedagang eceran.
Walaupun sangat sulit untuk masuk pasar, ayam kami masih bisa laku dengan di jual di masyarakat Desa Pagar Dewa sendiri. Dengan jumlah yang sedikit memang tidak ada kesulitan yang berarti, namun kami juga masih memikirkan produksi ayam dengan jumlah besar, yang nantinya mampu bersaing di pasar dan kami mempunyai pelanggan. Itulah harapan kami (Kelompok Putra Harapan Pagar Dewa) untuk memperluas produksi ayam ini.
Setelah sukses menghabiskan ayam dalam pemasaran, akhirnya kami melakukan evaluasi dan penghitungan rugi laba dari produksi ayam Tahap III, dan menyusun strategi untuk melakukan produksi ayam tapa III. Dari hasil evaluasi didapatkan hasil mufakat yaitu, adanya peningkatan jumlah produksi ayam yaitu dari 40 ekor menjadi 50 ekor. Yaitu jumlah maksimal dari kedua kandang ayam yang kami punya. Terus menjalin kerja sama dengan Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Lahat. Berdasarkan proposal yang sudah kami kirim, kami akhirnya mendapatkan beberapa bantuan obat dan vaksin untuk pemeliharaan ayam tahap III. Sekarang kami masih melakukan proses pengeringan kandang setelah penyemprotan ayam. Pengeringan kandang yang kami lakukan selama 1 Minggu dan proses pemeliharaan ayam tahap III akan dimulai pada Minggu pertama Bulan Maret 2014. Sedangkan dalam laporan rugi laba, untuk produksi ayam tahap II ini kami mengalami peningkatan dan berhasil untung atau laba, dari penjualan 36 ekor ayam yang hidup, karena dihitung per-kg kami dapat menjual kurang lebih 54 kg dengan rata-rata setiap ekor ayam mempunyai berat 1,5 kg dan per-kgnya dengan harga Rp. 25.000,. Sehingga hasil kotor kami yaitu Rp. 1.350.000,- dan untuk kotoran ayam yang kami jadikan pupuk juga kami jual dan mendapat sekitar 10 karung, dengan harga setiap karungnya Rp. 15.000,- dan baru terjual 1 karung. Jadi total laba kotor yang kami dapatkan sampai saat ini yaitu 1.365.000,-. Setelah kami hitung untuk pemeliharaan ayam tahap III, mulai dari bibit, pakan, biaya operasional, obat dan vaksin, menghabiskan sekitar Rp. 1.000.000,-. Dengan perhitungan itu kami masih bisa saing dan mempunyai dana jaga-jaga sebesar 365.000,-.





 Baca Selengkapnya....Silahkan Download

0 komentar: