LAPORAN KEGIATAN BULANAN PSP-3
BULAN SEPTEMBER 2013
Nama :
Rizki Al Kharim, S.Sos.
Tempat, Tgl Lahir : Surabaya, 04 Januari 1990
No. Telp/HP : 085220352079
No. Rekening BRI : 5734-01-006546-53-5
Lokasi Penempatan :
a.
Desa :
Pagar Dewa
b.
Kecamatan : Jarai
c.
Kabupaten : Lahat
d.
Provinsi : Sumatera Selatan
A.
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Berbicara tentang pembangunan nasional, tidak akan pernah
ada habisnya. Pembangunan yang merupakan bagian mendasar dalam peradaban suatu
negara pasti akan diprioritaskan. Salah satu aspek penting dalam pembangunan
nasional adalah pembangunan ekomoni. Negara dapat dikatakan sebagai negara
maju, berkembang dan terbelakang dikarenakan faktor pertumbuhan ekonomi dalam
suatu negara. Tidak heran banyak suatu negara yang memprioritaskan pembangunan
ekonomi sebagai tujuan awal dalam pembangunan negaranya.
Indonesia merupakan negara berkembang dalam berbagai
pembangunan. Pembangunan ekonomi di Indonesia masih kurang stabil. Hal hal
tersebut dikarena ketidakmerataan dalam pembangunannya. Sentralisasi
pembangunan banyak dilakukan di kota-kota besar, yang akhirnya menimbulkan
disparitas antara daerah kota dan daerah yang jauh dari kota. Desa dapat
dikatakan daerah yang jauh dari kota.
Pusat administratif terkecil dapat dilihat di desa. Desa
merupakan daerah yang sangat istimewa. Hal tersebut dapat dilihat bahwa dalam
suatu desa mempunyai adat, budaya, kebiasaan, potensi, sampai pada proses
politik dalam pemilihan kepala desa. Keistimewaan desa tersebut masih kurang
disadari oleh sebagian orang atau memang mereka cenderung melihat kota. Inilah
yang mengakibatkan banyaknya urbanisasi dari desa ke kota. Urbanisasi
mengakibatkan para penduduk desa yang kebanyakan para pemuda akhirnya lebih
memilih meninggalkan desanya untuk mengadu nasib di kota. Hal ini tidak bisa
dibiarkan terus menerus, perlu upaya serius dan strategis untuk mengatasi
ketimpangan pembangunan yang ada di kota dan desa.
Salah satu program yang cukup efektif dalam mengatasi
masalah ini adalah PSP-3 (Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di Pedesaan)
Program ini merupakan program unggulan dari Kemenpora (Kementerian Pemuda dan
Olahraga). Tujuan program ini tidak lain adalah untuk mendelegasikan pemuda
unggul yang ada di Indonesia untuk mengabdikan dirinya di desa. Dengan harapan
desa tersebut akhirnya mampu berdikari dan dapat mempunyai keunggulan lokal
sebagai kekuatan ekonomi yang mempunyai berdaya saing tinggi.
Salah satu desa yang menjadi rekomendasi dari Kemenpora
untuk dibangun adalah Desa Pagar Dewa. Desa Pagar Dewa berada di dalam lingkup
administratif Kecamatan Jarai, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan. Di
Desa Pagar Dewa inilah kami ditempatkan untuk membantu masyarakat desa dalam
memaksimalkan potensi lokal yang ada baik SDM maupun SDA. Cara pertama yang
akan kami tempuh untuk menentukan tindakan kami dalam membantu masyarakat desa
adalah dengan melakukan observasi di lingkungan Desa Pagar Dewa.
2.
Tujuan
Adapun
tujuan dari observasi
ini yaitu untuk mengetahui Profil, Potensi dan Masalah yang ada di Desa Pagar Dewa.
3.
Manfaat
Dari
hasil observasi ini diharapkan dapat mencapai beberapa manfaat diantaranya
adalah sebagai sumber data rujukan
yang
dapat digunakan untuk menyusun rencana pembangunan Desa Pagar Dewa yang akan datang, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
B.
METODE
1.
Fokus
Fokus
observasi adalah fokus observasi merupakan garis besar dari pengamatan
observasi, sehingga observasi dan analisa hasil lebih terarah. Adapun fokus
observasi ini adalah memetakan
profil, potensi dan masalah di Desa Pagar Dewa.
2.
Sumber
Data
Data adalah bahan keterangan tentang
sesuatu obyek observasi yang lebih menekankan pada aspek materi, segala sesuatu
yang hanya berhubungan dengan keterangan tentang suatu fakta yang ditemui
peneliti di daerah penelitian. Data dalam observasi terdiri dari data primer
dan data sekunder.
Data primer,
yaitu data yang diperoleh oleh informan secara langsung dengan cara survei. Survei
dilakukan di rumah tokoh
masyarakat, pemuda, kelompok, dan warga di Desa Pagar Dewa. Tidak hanya itu
survei juga dilakukan di lahan-lahan pancaharian warga seperti sawah, kebun dan
kolam ikan. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara
tidak langsung. Data ini diperoleh dari studi kepustakaan, yaitu metode
pengumpulan data dengan melihat beberapa literatur, antara lain: catatan, buku,
dokumen yang ada hubungannya dengan observasi
tersebut. Seperti Undang-undang, Peraturan Pemerintah Desa, Buku Profil Desa, dan lain-lain
yang berhubungan dengan observasi tersebut.
3.
Teknik
Pengumpulan dan Analisis Data
Teknik pengumpulan data merupakan sesuatu yang
penting dalam observasi. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik observasi
partisipatif, wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Teknik observasi partisipatif merupakan observasi dengan terjun
langsung kemasyarakat dan ikut melakukan kegiatan yang ada di masyarakat. Teknik wawancara mendalam
dilakukan untuk mengetahui apa saja harapan dan masalah yang sedang dihadapi
oleh masyarakat. Sedangkan studi kepustakaan merupakan teknik pengumpukan data
untuk memperoleh data sekunder sebagai tambahan data primer.
0 komentar:
Post a Comment