Tuesday, 6 May 2014

Laporan PSP3 Desa Pagar Dewa Bulan November 2013

Oleh: Rizki Al Kharim


A.      PENDAHULUAN
Desa Pagar Dewa, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan merupakan desa yang subur dengan mata pencaharian penduduknya adalah petani atau pekebun. Pagar Dewa sudah ada sebelum tahun 1908 yang lokasi desanya kurang lebih 1.5 KM dari desa Pagar Dewa sekarng ini. Penduduk desa Pagar Dewa yang pertama berasal dari desa Gunung Kendang, konon kabarnya desa Pagar Dewa di kelilingi oleh pohon-pohon bambu yang tersusun seperti pagar. Kondisi inilah yang mengilhami nama desa Pagar Dewa, masyarakat percaya bahwa desa Pagar Dewa adalah pagar alamiah yang dibuat oleh Dewa.
Desa Pagar Dewa berada pada ketinggian 703 M di atas permukaan laut, berjarak 1 Km dari kantor kecamatan dan berjarak 75 Km dari ibu kota kabupaten. Data terakhir pada tahun 2010 penduduk desa Pagar Dewa berjumlah 966 jiwa dari 236 kepala keluarga dengan rincian 457 jiwa laki-laki dan 509 jiwa perempuan.
Masyarakat desa Pagar Dewa bertumpu pada pertanian dan perkebunan. Pada saat ini luas area pertanian 26,6 Ha dan luas areal perkebunan 26,6 Ha. Jenis pertanian dan perkebunan yang dominan adalah padi dan kopi, selebihnya adalah hortikultura.
Sarana dan prasarana yang sudah dibangun di desa Pagar Dewa adalah jalan aspal dari dana APBD sepanjang 10 KM, jalan lingkar desa , sekolah dasar 1 buah, aspal sepanjang 300 M dari dana PNPM MP, Polindes 1 buah, MCK dari dana PNPM MP, Sumur gali dari dana PAMSIMAS, Masjid 1 buah, dan saluran irigasi sepanjang 500 M dari dana APBD Kabupaten.
Pendapatan asli desa diperoleh dari hasil usaha ekonomi produktif desa sebesar Rp. 600.000 pertahun dan digunakan untuk kegiatan kemasyarakatan serta kegiatan gotong royong. Desa Pagar Dewa pernah mendapatkan beberapa kemenangan dalam perlombaan yang pernah diikuti antara lain juara lomba desa tingkat kecamatan tahun 1992, 2011. Juara lomba desa tingkat kabupaten tahun 1992. Juara 1 lomba rebana tingkat kecamatan tahun 2011. Juara 2 volly ball tahun 2011.
Berdasarkan kegiatan pembangunan, partisipasi seperti PAMSIMAS dan PNPM MP, Masyarakat desa Pagar Dewa cukup berpartisipasi. Pada kegiatan sosial dan pemerintahan masyarakat Pagar Dewa cukup berpartisipasi khususnya pada kegiatan gotong royong, pemilihan legislatif, presiden, gubernur, bupati dan pemilihan kepala desa sendiri. Dari 625 Daftar Pemilih Tetap (DPT) hampir semua menggunakan hak pilihnya. Partisipasi masyarakat juga dapat terlihat dari adanya banyaknya kelompok tani. Banyak dari kelompok tani di Desa Pagar Dewa yang mendapatkan bantuan baik modal dana pembinaan ataupun alat pertanian. Sekarang ini ada Program Pembibitan Tanaman Holtikultura dan Pembuatan Kolam Ikan Lele Gantung dari Dinas Pertanian Kabupaten Lahat yang sedang dijalankan oleh kelompok tani Desa Pagar Dewa.
Kedatangan PSP-3 di Desa Pagar Dewa cukup mendapatkan respons positif. Banyak dari masyarakat sering berkunjung di kediaman PSP-3, mulai dari kelompok tani bapak-bapak, Ibu-ibu dan para pemuda. Kebanyakan dari mereka berharap adanya perubahan positif didesa mereka dari adanya Program PSP-3. Walaupun begitu PSP-3 tetap memberikan arahan bahwa keberhasilan untuk membangun Desa Pagar Dewa adalah dari kerja keras seluruh masyarakat dan kerja sama yang kuat, agar nantinya masyarakat tidak bergantung sepenuhnya kepada PSP-3 dan dapat mandiri.

B.     PERKEMBANGAN KEGIATAN
Perkembangan kegiatan di sini sebenarnya dapat dilihat sebagai hasil dari kegiatan yang telah kami lakukan selama satu bulan. Dalam sup bab kali ini akan dijelaskan perkembangan kegiatan PSP-3 di Desa Pagar Dewa dalam tiga kategori, yang pertama adalah kegiatan usaha rintis, kedua yaitu pendampingan dan ketiga adalah kegiatan sosial yang dilakukan di masyarakat.
1.  Usaha rintisan
Dari tabel kegiatan yang dilampirkan pada lampiran I, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hasil dari kegiatan usaha rintisan PSP-3 di Desa Pagar Dewa, antara lain yaitu: adanya pembentukan Kelompok Usaha Terpadu Budidaya Ayam Pedaging dan dilaksanakannya proses produksi budidaya ayam pedaging. Kelompok usaha rintisan ayam pedaging ini beranggotakan para bapak-bapak yang masih berusia muda. Anggota kelompok ini yaitu lima orang. Maksud dari adanya pembentukan kelompok ini untuk para bapak-bapak muda karena kebanyakan dari mereka bekerja berdasarkan keturunan saja yaitu berkebun dan bertani. Dengan adanya kelompok ini nantinya diharapkan untuk memotivasi para bapak-bapak untuk memulai usaha baru dan dapat menajadi usaha sampingan mereka.
Pemilihan usaha beternak ayam pedaging ini didasarkan beberapa alasan antara lain lokasi desa Pagar Dewa yang dekat dengan Pasar Kec. Jarai yang memudahkan untuk kegiatan pemasaran, tradisi masyarakat desa yang setiap ada hajatan/ pesta para kerabat dan sana famili datang untuk membawah ayam sebagai bentuk keperdualian, dan hanya ada satu usaha peternakan ayam pedaging/ broiler yang ada di Kec. Jarai, yang menjadikan peluang untuk persaingan hanya sedikit. Di samping itu tersediahnya bibit/ DOC yang dijual di Kota Pagar Alam yang tidak aju dari lokasi budi daya, serta kemudahan dalam mendapatkan pakan.

2.      Pendampingan
Dalam bulan November kegiatan pendampingan dilakukan kepada kelompok tani bapak-bapak. Tepatnya yaitu kepada kelompok tani yang diketuai Bapak Muji. Pendampingan kelompok tani ini dilakukan ketika musim panen. Pada waktu itu, ada tinjauan dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lahat ke sawah Bapak Muji. Sawah bapak uji dijadikan sampel untuk mengetahui kondisi pangan Kabupaten Lahat. Dengan mengetahui kondisi panen yang dihasilkan dari perhektar lahan persawahan akan dapat menjadi informasi dalam pengambilan kebijakan pangan yang ada di Kabupaten Lahat.
Dari kegiatan pendampingan tersebut, ada beberapa kendala yang dihadapi oleh Kelompok Tani Pak Muji, yang pertama adalah masalah pupuk, walaupun mendapatkan subsidi dari pemerintah tentang bantuan pupuk, tetapi pada akhirnya puput tersebut masih harus dibeli dan tidak diberikan gratis. Hal inilah yang akhirnya merak dapat membeli secara terbatas, tidak sesuai dengan jumlah kebutuhan pupuk yang dibutuhkan. Permasalahan yang kedua adalah masalah cuaca dan kondisi musim yang pancaroba serta aliran air. Sawah Bapak Muji tidak memperoleh aliran air yang cukup karena dalam desa Pagar Dewa ini sudah ada peraturan yang disepakati tentang pembagian air berdasarkan bulan. Dan pada bulan-bulan ini giliran sawah Bapak Muji yang hanya mendapatkan air sedikit. Dari beberapa masalah tersebut ada beberapa solusi yang dapat diusahakan yaitu dengan pengajuan usulan adanya pupuk gratis ke pemerintah terkait dan pembuata pupuk secara tradisional dengan bahan-bahan yang ada. 



  

Baca Selengkapnya....Silahkan Download

0 komentar: